MAGELANG - Bertepatan dengan peringatan Isro' dan Mi'roj Nabi Muhammad SAW 1445 H, warga Perum kharisma Indah 1 dan 2 menggelar tradisi sadranan perdana tepatnya di jalan utama Perum Kharisma Indah 1 Desa Ngadirojo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (25/02/2024).
Sadranan sendiri bagi warga Perum Kharisma merupakan baru pertama kali dilakukan meski sebelumnya digelar hanya sebatas lingkungan Masjid.
Lain sekarang anak anak maupun orang orang dewasa berbondong bondong membawa makanan dan cemilan untuk saling berbagi, makan bersama saling bersilaturahmi, dilanjutkan do'a bersama yang diikuti seluruh warga.
Menurut tokoh agama Bapak Nur Fathan, nyadran sendiri memilik dua nilai, pertama mencari kehidupan dunia dan juga kehidupan akhirat itu harus seimbang.
"Seperti inilah bersama keluarga, sanak saudara, serta tetangga terlihat suasana yang sangat menggembirakan, ramah tamah tegur sapa yang lama gak ketemu ini ada dalam satu wadah istilah nyadran, " ungkapnya.
Baca juga:
Tapa Brata Yoga Samadhi
|
Ia menjelaskan sadranan tiada lain adalah mengumpulkan satu kampung dalam satu tempat di isi untuk mengirimkan doa bagi para leluhur.
"Tradisi seperti ini kedepan perlu dilestarikan dengan tujuan untuk memohon keselamatan dan yang trahir mengirimkan bacaan dan do'a, " harapan Nur Fathan.
Sementara itu, selaku Kepala Desa Ngadirojo Zaenal Muatofa mengapresiasi acara sadranan yang digelar oleh warga Kharisma.
"Nyadran ini kalo bisa di uri uri, Ampun namung satu kali ini, karena apa, pas kemarin pilihan Presiden tidak bisa melakasanan. Inilah bentuk pemersatu dipusatkan dalam wadah Nyadran, " terangnya.
Pihaknya juga mengapresiasi kepada warga masyarakat, barusan saja ada pesta demokrasi, pesta demokrasi adalah tidak mesti sama, belum sampai hasilnya ada njenengan sudah bisa mengadakan nyadran, itu sungguh luar biasa.
"Saya punya keyakinan bahwa lingkungan di Kharisma Indah pasti guyub rukun, sebab bisa di lihat dari kegiatan itu sendiri, " ujarnya.
Di ahir sambutanya, Zaenal Mustofa mengajak warga untuk saling rukun usai pemilu.
"Mari saling rukun guyub bersama, yang kemaren beda pilihan tidak masalah, tetapi sekarang tetap rukun saling jaga keharmonisan, " pungkasnya.(*)
Baca juga:
Sejarah Kerajaan Kediri
|